Teras

Senin, 26 Desember 2011

Sajak: Maira! Maira!

      Kepada Sape


kalian tidak punya tongkat Musa
hanya sebakul permintaan rakyat biasa
juga tak punya bahtera Nuh
cuma pikiran dan hidup yang kian jenuh

: dan berangkatlah pagi-pagi segerombolan burung ababil
membawa bedil, otak secuil, dan kesombongan ala Fir'aun yang batil
ingin menjadi Izrail bagi jiwa-jiwa tak punya kuasa
melempar batubatu dari istana pandir. anyir.

Maira! Maira!
pergi ke tepi laut merah, ke ujung hitam darah!

langit bergairah, mengucap selamat datang
pada dua gugus bintang yang binar di pucuk siang. bintang Made.
ombak meruah. tumpah amarah. tumpah serapah.
Sape jadi laut Nuh, tanpa tongkat Musa
Fir'aun bersimbah salah, larut dalam taguth.

Maira! Maira!
pergi ke tepi laut merah, ke ujung hitam darah!


Makassar, 261211



Cat:
Maira = Ayo (Bima)
Made = Maut (Bima)
Taguth = Melampaui batas (Arab)

Jumat, 02 Desember 2011

Sajak: Serambi Desember

           : M Taufiq Mansyur 

Desember adalah serambi yang dipenuhi bau warna jingga
ia tidak pernah tahu, bahwa ia adalah dedahan terakhir yang dicintai benih dan hujan.

dalam sepohon tahun, biasanya desember bercabang sangat ranggas
melampaui dahandahan yang dua belas.

seperti kamu, ia suka menangkap senja, mengurungnya dalam baitbait
yang tidak pernah selesai ditelimpuhi aksara. mati lalu hidup lagi.

begitulah ia, adalah serambi yang dipenuhi bau jingga, selaksa wajah mega
dan seperti aku, ia suka melepas hujan ke ladang-ladang yang tak terjangkau suara.



Makassar, 011211