Teras

Rabu, 02 November 2011

Sajak: Rumah Remah

Rumah
rumahrumah seperti remah bawang yang riuh
digoreng disebuah wajan yang terbuat dari gegunung setengah hijau

orangorang menyapih hidup dengan perjalanan panjang dari dunia berantah
dunia serapah

aku, berbaring dengan udara yang membuat pikiranku memerlukan tiupan
dari mulutmu yang embun
kau, di ujung. aku, di tengah.
kita teperangkap dalam sebuah percakapan yang terpaut biru laut
percakapan tentang masamasa nanti yang telah kita lewati

Remah
orangorang lalulalang, dengan seribu petualang

aku, duduk di kursi sebuah hotel yang paling tidak membuat kantong ku berteriak
seraya mengirimi mu ucapan selamat siang dari perut yang belum makan dari pagi.
tapi begitulah rindu, ketika hati penuh, dia mengisi perut
membuat lapar tak betah. membuat aku menikmati jarak dan kota ini.

kota ini adalah remah yang dilahap para petualang
petualang yang datang dari langit selatan, langit tak berpenjuru.


Palu, 011111



Tidak ada komentar:

Posting Komentar