Teras

Sabtu, 01 Oktober 2011

Sajak: Relativitas


aku melihatmu dalam segala bila
dalam setiap penjuru jalan pulang

di kilometer sekian, aku rehat, menanggal letih
menjumlah jarak: masih terlalu dekat dari sepi

di saku ranselku ada sebuah buku, fisika yang dirajut filsafat
aku benci dua tema itu, ah, sebenarnya

tapi dua tema itu kerap bercerita ke aku
tetang relativitas, konsep semesta, waktu;jarak;ruang;massa

buku itu bercerita dengan bahasa angka
bagaimana bisa aku menerka. aku benci angka.

cuma, ada catatan kecil di awal buku kecil itu
sebuah prolog

jarak adalah relatif
cahaya itu absolut.

maka aku tersenyum dan memulai perjalanan ini
pulang, menjemput kembali hati.

buku itu tetap lelap di maqamnya
aku tidak suka angka, filsafat, apalagi fisika

aku tak habis fikir, bahasa apa yang ditata dari angka
padahal ini cuma masalah sederhana:

bagiku, jarak adalah perjuangan
dirimu itu absolut.


Makassar, 031010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar